Selasa, 07 Juni 2011

Classless Inter-Domain Routing (CIDR)

1.CIDR
CIDR adalah mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C.
CIDR merupakan sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E.
Masalah yang terjadi pada sistem yang lama adalah bahwa sistem tersebut meninggalkan banyak sekali alamat IP yang tidak digunakan.
Sebagai contoh, alamat IP kelas A secara teoritis mendukung hingga 16 juta host komputer yang dapat terhubung, sebuah jumlah yang sangat besar. Dalam kenyataannya, para pengguna alamat IP kelas A ini jarang yang memiliki jumlah host sebanyak itu, sehingga menyisakan banyak sekali ruangan kosong di dalam ruang alamat IP yang telah disediakan.
CIDR dikembangkan sebagai sebuah cara untuk menggunakan alamat-alamat IP yang tidak terpakai tersebut untuk digunakan di mana saja. Dengan cara yang sama, kelas C yang secara teoritis hanya mendukung 254 alamat tiap jaringan, dapat menggunakan hingga 32766 alamat IP, yang seharusnya hanya tersedia untuk alamat IP kelas B.
CIDR memakai network prefix dengan panjang tertentu. Network prefix ini menentukan jumlah bit sebelah kiri yang digunakan sebagai network ID. Contoh dari penulisan dari network previx adalah /18 dibelakang ip address. Contoh : 202.168.0.1 /18.

Supernetting menyebabkan informasi yang disimpan di router (yang dipertukarkan dengan router lain) akan sangat besar
• Pada contoh sebelumnya : kalau menggunakan alamat kelas B hanya akan ada satu entry; bila menggunakan kelas C akan ada 256 entry

CIDR dikembangkan sebagai sebuah cara untuk menggunakan alamat-alamat IP yang tidak terpakai tersebut untuk digunakan di mana saja. Pada CIDR, satu blok alamat dinyatakan oleh satu entry dengan format (network address, count)
• Network address adalah alamat terkecil dari suatu blok
• Count menyatakan jumlah total network address di dalam suatu blok
• Contoh : pasangan (192.5.48.0,3) menyatakan tiga network address yaitu 192.5.48.0, 192.5.49.0, 192.5.50.0
• Dalam kenyataan, CIDR tidak hanya berlaku untuk kelas C

CIDR mensyaratkan ukuran setiap blok alamat merupakan kelipatan dua dan menggunakan bit masks untuk mengidentifikasi ukuran blok

• Misalnya suatu organisasi diberi 2048 alamat yang berurutan mulai dari 128.211.168.0, maka range alamatnya adalah :
128.211.168.0 (10000000 11010011 10101000 00000000) : the lowest
128.211.175.0 (10000000 11010011 10101111 00000000) : the highest
CIDR memerlukan dua item untuk menyatakan suatu blok alamat 32 bit lowest address dan 32-bit masks. Untuk contoh di atas, mask CIDR terdiri dari 21 bit “1”, yang artinya pemisahan anatra prefix dan suffix terjadi setelah bit ke-21.
- Mask : 11111111 11111111 11111000 00000000
Maka, Slash notation untuk contoh sebelumnya adalah 128.211.168.0/21 dimana 21 menyatakan 21-bit masks

IP Address dan Subnetting

1. IP Address
merupakan suatu identifikasi perangkat jaringan pada jaringan protokol TCP/IP. Struktur IP Address (IPA) terdiri dari 32 bit(IPv4) yang terbagi menjadi 2 bagian yaitu network dan host dan secara umum diaplikasikan dalam 3 kelas yaitu:
Kelas A: dengan range 1.0.0.0 s/d 126.255.255.255 (127.x.x.x alamat loopback), dengan subnet mask default nya adalah 255.0.0.0 atau Classless Inter Domain Routing (CIDR) 8 bits. IP Private-nya adalah 10.x.x.x.
Kelas B: dengan range 128.0.0.0 s/d 191.255.255.255, dengan subnetmask defaultnya adalah 255.255.0.0 (CIDR=16bits) dan IP Privatenya 172.16.x.x s/d 172.31.x.x
Kelas C: dengan range 192.0.0.0 s/d 223.255.255.255, dengan subnetmask defaultnya adalah 255.255.255.0 (CIDR=24bits) dan IP Privatenya adalah 192.168.x.x.
IP Address terbagi atas 2 pengelompokan penggunaan yaitu IP Public dan IP Private. IP Public adalah IPA yang dapat digunakan pada jaringan Internet sedangkan IP Private adalah IPA yang hanya digunakan pada jaringan Lokal.
Jenis-jenis IP Address terdiri dari :
1. IP Public
Public bit tertinggi range address bit network address
kelas A 0 0 – 127* 8
kelas B 10 128 – 191 16
kelas C 110 192 – 223 24
kelas D 1110 224 – 239 28
2. Privat
IP Privat ini dapat digunakan dengan bebas tetapi tidak dikenal pada jaringan internet global. Karena itu biasa dipergunakan pada jaringan tertutup yang tidak terhubung ke internet, misalnya jaringan komputer ATM.
10.0.0.0 – 10.255.255.255
172.16.0.0 – 172.31.255.255
192.168.0.0 – 192.168.255.255
Kesimpulan
1.0.0.0 – 126.0.0.0 : Kelas A.
127.0.0.0 : Loopback network.
128.0.0.0 – 191.255.0.0 : Kelas B.
192.0.0.0 – 223.255.255.0 : Kelas C.
224.0.0.0 = 240.0.0.0 : Class E, reserved.


2. Subnetting
Langkah pertama dalam proses perencanaan adalah menentukan jumlah maksimum dari subnet dan bulatkan keatas untuk bil binary. Contoh, jika perusahaan membutuhkan 9 subnet, 23 (atau 8) tidak akan cukup alamat subnet yang tersedia, jadi network administrator akan membulatkan ke atas menjadi 24 (atau 16). Mungkin jumlah 16 subnet ini tidak akan cukup untuk masa yang akan datang, jadi network administrator harus mencari nilai maksimum atau yang kira-kita memenuhi pada masa yang akan datang misalnya 25 (atau 32).
Tahap kedua yakinkan bahwa jumlah alamat host yang kita buat memenuhi untuk masa-masa yang akan datang.




range IP Class A: 1.0.0.0 s/d 126.255.255.255
subnet mask default : 255.0.0.0 atau CIDR: /8
range IP Class B: 128.0.0.0 s/d 191.255.255.255
subnet mask default : 255.255.0.0 atau CIDR: /16
range IP Class C: 192.0.0.0 s/d 223.255.255.255
subnet mask default : 255.255.255.0 atau CIDR/24

dengan subnet mask kita akan dapat memperoleh ip network dan ip broadcast. caranya adalah:
misalkan host ip yang diberikan 192.168.3.112/24

a) ip network:
192.168.3.112, binernya:
11000000.10101000.00000111.01110000
/24 = 255.255.255.0, binernya:
11111111.11111111.11111111.00000000
--------------------------------------------------- AND
11000000.10101000.00000111.00000000
192 . 168 . 3 . 0

b) ip broadcast:

192.168.3.112, binernya:
11000000.10101000.00000111.01110000
/24 = 255.255.255.0, binernya:
11111111.11111111.11111111.00000000, Invertingkan
00000000.00000000.00000000.11111111
---------------------------------------------------- OR
11000000.10101000.00000111.11111111
192 . 168 . 3 . 255

contoh di atas tidak ada dilakukan subnetting.


• satu contoh lagi, host ip 202.83.100.74/28

a) ip network

202.83.100.74, binernya:
11001010.01010011.01100100.01001010
/28 = 255.255.255.240, binernya:
11111111.11111111.11111111.11110000
---------------------------------------------------- AND
11001010.01010011.01100100.01000000
202 . 83 . 100 . 64


b) ip broadcast

202.83.100.74, binernya:
11001010.01010011.01100100.01001010
/28 = 255.255.255.240, binernya:
11111111.11111111.11111111.11110000, invertingkan
00000000.00000000.00000000.00001111
---------------------------------------------------- OR
11001010.01010011.01100100.01001111
202 . 83 . 100 . 79
contoh di atas terjadi subnetting

untuk hitungan yang lebih cepat, kita berpedoman pada subnet mask nya yaitu octet .240, caranya:
karena setiap octet mempunyai nilai 0 s/d 255 maka ada 256 angka, sehingga diperoleh 256-240 = 16 ini adalah block subnet-1 yang valid..berikutnya lakukan kelipatan dari blok subnet-1 ini, sehingga 16,32,48,64,80..dst. nah perhatikanlah nilai host ip diatas yaitu 202.83.100.74 berarti berada antara subnet 64 dan 80. sehingga dapat di simpulkan subnet:64 menjadi network ip 202.83.100.64 dan broadcasnya kita peroleh dari nilai 80-1=79 yaitu 202.83.100.79
• Tabel subnetmask untuk subnetting:

IP Class A:
--------------------------
CIDR | Subnet Mask
--------------------------
| 9 | 255.128.0.0
| 10 | 255.192.0.0
| 11 | 255.224.0.0
| 12 | 255.240.0.0
| 13 | 255.248.0.0
| 14 | 255.252.0.0
| 15 | 255.254.0.0
| 16 | 255.255.0.0
| 17 | 255.255.128.0
| 18 | 255.255.192.0
| 19 | 255.255.224.0
| 20 | 255.255.240.0
| 21 | 255.255.248.0
| 22 | 255.255.252.0
| 23 | 255.255.254.0
| 24 | 255.255.255.0
| 25 | 255.255.255.128
| 26 | 255.255.255.192
| 27 | 255.255.255.224
| 28 | 255.255.255.240
| 29 | 255.255.255.248
| 30 | 255.255.255.252

IP Class B:
--------------------------
CIDR | Subnet Mask
--------------------------
| 17 | 255.255.128.0
| 18 | 255.255.192.0
| 19 | 255.255.224.0
| 20 | 255.255.240.0
| 21 | 255.255.248.0
| 22 | 255.255.252.0
| 23 | 255.255.254.0
| 24 | 255.255.255.0
| 25 | 255.255.255.128
| 26 | 255.255.255.192
| 27 | 255.255.255.224
| 28 | 255.255.255.240
| 29 | 255.255.255.248
| 30 | 255.255.255.252

IP Class C:
--------------------------
CIDR | Subnet Mask
--------------------------
| 25 | 255.255.255.128
| 26 | 255.255.255.192
| 27 | 255.255.255.224
| 28 | 255.255.255.240
| 29 | 255.255.255.248
| 30 | 255.255.255.252

Definisi dan Teknologi IEEE 802.3; 802.5 & 802.11

1. IEEE 802.3
IEEE 802.3 adalah sebuah kumpulan standar IEEE yang mendefinisikan lapisan fisik dan sublapisan media access control dari lapisan data-link dari standar Ethernet berkabel. IEEE 802.3 mayoritas merupakan teknologi Local Area Network (LAN), tapi beberapa di antaranya adalah teknologi Wide Area Network (WAN). IEEE 802.3 juga merupakan sebuah teknologi yang mendukung arsitektur jaringan IEEE 802.1.
Spesifikasi Ethernet yang asli (yang disebut sebagai "Experimental Ethernet") dikembangkan oleh Robert Metcalfe pada tahun 1972 dan dipatenkan pada tahun 1978 dan dibuat berbasiskan bagian dari protokol nirkabel ALOHAnet. Memang, Experimental Ethernet sudah tidak digunakan lagi saat ini, tapi dapat dianggap sebagai protokol Ethernet oleh sebagian kalangan. Ethernet yang dikenal sekarang yang digunakan di luar Xerox adalah DIX Ethernet. Tetapi, karena DIX Ethernet juga dikembangkan dari Experimental Ethernet, dan semakin banyak standar yang juga dikembangkan berbasiskan teknologi DIX Ethernet, komunitas teknis telah menganggap bahwa semuanya adalah Ethernet. Karenanya, penggunaan istilah Ethernet juga dapat digunakan untuk menyebutkan semua jaringan yang menggunakan fungsi dan media.

• Struktur data sebuah frame IEEE 802.3
• Sebuah frame IEEE 802.3 terdiri atas beberapa field sebagai berikut:
• Header IEEE 802.3:
• Preamble
• Start Delimiter
• Destination Address
• Source Address
• Length
• Header IEEE 802.2 Logical Link Control:
• Destination Service Access Point (DSAP)
• Source Service Access Point (SSAP)
• Control
• Payload
• Trailer IEEE 802.3:
• Frame Check Sequence (FCS)



A. Standard IEEE 802.3 ( ethernet)

Pada awalnya, Ethernet didesin untuk dijalankan di atas kabel koaksial pada kecepatan maksimum 10 MBps. Sekarang Ethernet beroperasi pada kabel koaksial thin-wide (10base2) dan unshielded twisted-pair (UTP) telephone wiring (10baseT). Devais pada network–PC, workstation, printer, server, dll – secara fisik terhubung ke kabel tunggal yang dikenal sebagai bus.

Pada perkembangan berikutnya, muncul teknologi Switch Ethernet, untuk menghindari problem tabrakan paket. Sebuah Switch Ethernet menggantikan pengkabelan hub. Berikutnya adalah Fast Ethernet, yang membesarkan bandwidth LAN dari 10 MBps menjadi 100 MBps. Ia menggunakan 2 standar: Gigabit 100Base-T (IEEE 802.3u) dan Gigabit 100VG-AnyLAN (IEEE 803.12). Bila upgrade ke switch Ethernet dilakukan tanpa perlu NIC baru dan pengkabelan, Fast Ethernet memerlukan NIC baru dan mungkin juga pengkabelan baru.

Standar 100Base-T menggabungkan dua skema signaling yang dikenal sebagai 100Base-4T dan 100Base-TX. 100Base-T mempunyai option protokol half-duplex yang beroperasi di atas kabel 4 pasang (kategori 3, 4 atau 5 UTP), yang juga digunakan untuk 10Base-T, shielded Twisted-pair (STP) dan fiber. Tiga pasang digunakan untuk transmisi data untuk masing-masing arah, sedangkan pasangan keempat untuk perlindungan kolisi.

Standar 100VG-AnyLAN menggunakan metode akses media berprioritas permintaan, dibandingkan dengan skema CSMA/CD yang didefinisikan Ethernet Standar. Trafik LAN diprioritaskan dalam 2 tipe – prioritas tinggi (trafik suara dan video) dan prioritas normal (data) – dalam system bertipe round robin. Ia beroperasi di atas kabel 4 pasang kategori 3 dan 5, STP atau Fiber.
Stadard IEEE 802.3 ini ditujukan bagi LAN 1-persistent CSMA/cd untuk mengingat kembali tentang ide ini , ketika stasiun akan melakukan transmisi, stasiun mendengarkan kabel. Bila kabel dalam keadaan sibuk, maka stasiun akan menunggu sampai kabel tersebut menjadi bebas; bila kabel dalam keadaan bebas ,maka stasiun dengan segera akan melakukan tranmisi. Jika dua stasiun atau lebih mengirimkan secara simultan pada sebuah kabel yang sedang bebas, maka stasiun akan mengalami tabrakan. Semua stasiun yang mengalami tabrakan itu akan menghentikan tranmisinya, menunggu waktu random, dan mengulangi seluruh prosesnya lagi.

B. kelebihan

- protokolnya sangat sederhana

- stasiun dapat dipasang dalam keadaan sistem sedang berjalan tanpa harus mematikan, sistem terlebih dahulu

- standard ini menggunakan kabel pasif, dan tidak membutuhkan modem

- delay pada lalulintas yang tidak padat bisa dikatakan nol karena stasiun tidak perlu menunggu token , dan dapat secara langsung mengirimkan frame .

C. kekurangan

- sebuah stasiun harus mampu mendeteksi signal lemah yang berasal dari stasiun lain , bahkan ketika dirinya sendiri sedang melakukan transaksi.

- semua rangkaian pendeteksi semua analog .



2. IEEE 802.5
Token Ring adalah sebuah protokol LAN yang didefinisikan dalam IEEE 802,5 mana semua stasiun yang terhubung dalam sebuah cincin dan setiap stasiun langsung bisa mendengar transmisi hanya dari tetangga terdekatnya. Izin untuk mengirimkan diberikan dengan pesan (token) yang beredar di sekitar ring.
Token Ring sebagaimana didefinisikan dalam IEEE 802,5 berasal dari IBM Token Ring teknologi LAN. Keduanya didasarkan pada teknologi Token Passing. Sementara mereka berbeda dalam cara kecil tapi umumnya kompatibel satu sama lain.
Token-passing networksmove sebuah bingkai kecil, yang disebut token, sekitar jaringan. Kepemilikan dari token memberikan hak untuk mengirimkan. Jika node menerima token tidak memiliki informasi untuk mengirim, itu merebut token, mengubah 1 bit dari token (yang mengubah token menjadi awal urutan-frame), menambahkan informasi yang ingin mengirimkan, dan mengirim ini informasi ke stasiun berikutnya pada cincin. Sementara frame informasi mengitari cincin, tidak ada token pada jaringan, yang berarti bahwa stasiun lain ingin mengirim harus menunggu. Oleh karena itu, tabrakan tidak dapat terjadi dalam jaringan Token Ring.
Bingkai informasi beredar cincin itu sampai mencapai stasiun tujuan yang dimaksud, yang salinan informasi untuk diproses lebih lanjut. Bingkai informasi terus lingkaran cincin dan akhirnya dihapus ketika mencapai stasiun yang mengirim. Stasiun yang mengirim dapat memeriksa kembali frame untuk melihat apakah frame terlihat dan kemudian disalin oleh tujuan.
Tidak seperti Ethernet CSMA / CD jaringan, token-passing jaringan yang deterministik, yang berarti bahwa adalah mungkin untuk menghitung waktu maksimum yang akan berlalu sebelum setiap stasiun akhirnya akan mampu menularkan. Fitur dan kehandalan fitur beberapa membuat jaringan Token Ring ideal untuk aplikasi di mana penundaan harus operasi jaringan diprediksi dan kuat adalah penting.





A. kelebihan
- Rekayasanya cukup mudah dan dapat berbentuk sepenuhnya digital
- Ring-ring dapat dibentuk dengan menggunakan tranmisi dari mulai carrier yang sederhana sampai serat optik secara virtual

3. IEEE 802.11
IEEE 802.11b merupakan pengembangan dari standar IEEE 802.11 yang asli, yang bertujuan untuk meningkatkan kecepatan hingga 5.5 Mb/s atau 11 Mb/s tapi tetap menggunakan frekuensi 2.45 GHz. Dikenal juga dengan IEEE 802.11 HR. Pada prakteknya, kecepatan maksimum yang dapat diraih oleh standar IEEE 802.11b mencapai 5.9 Mb/s pada protokol TCP, dan 7.1 Mb/s pada protokol UDP. Metode transmisi yang digunakannya adalah DSSS.

Keluarga 802.11 terdiri dari serangkaian over-the-air modulasi teknik yang menggunakan protokol dasar yang sama. Yang paling populer adalah yang didefinisikan oleh protokol 802.11b dan 802.11g, yang perubahan standar asli. 802,11-1.997 adalah standar jaringan nirkabel pertama, tetapi 802.11b yang pertama diterima secara luas satu, diikuti 802.11g dan 802.11n. Keamanan awalnya sengaja lemah karena persyaratan ekspor dari beberapa pemerintah, [1] dan kemudian disempurnakan melalui amandemen 802.11i setelah perubahan pemerintah dan legislatif. 802.11n adalah teknik modulasi baru multi-streaming. Standar lainnya dalam keluarga (c-f, h, j) adalah layanan perubahan dan ekstensi atau koreksi dengan spesifikasi sebelumnya.
802.11b dan 802.11g menggunakan 2.4 GHz ISM band, beroperasi di Amerika Serikat dalam Bagian 15 dari US Federal Communications Commission Aturan dan Peraturan. Karena pilihan ini band frekuensi, peralatan 802.11b dan g kadang-kadang mungkin menderita gangguan dari oven microwave , telepon tanpa kabel dan Bluetooth perangkat. 802.11b dan 802.11g kontrol gangguan mereka dan kerentanan terhadap interferensi dengan menggunakan direct-sequence spread spectrum (DSSS) dan ortogonal-division multiplexing frekuensi (OFDM) metode sinyal, masing-masing. 802.11a menggunakan GHz U-NII band 5, yang bagi sebagian besar dunia, menawarkan setidaknya 23-overlapping channel non daripada GHz pita frekuensi ISM 2.4, di mana semua saluran tumpang tindih. atau lebih buruk kinerja yang lebih baik dengan lebih tinggi atau frekuensi rendah (saluran) dapat direalisasikan, tergantung pada lingkungan.
Segmen dari frekuensi radio spektrum yang digunakan oleh 802.11 bervariasi antara negara. Di AS, 802.11a dan 802.11g alat bisa dioperasikan tanpa izin, sebagaimana yang diperbolehkan dalam Bagian 15 dari Aturan FCC dan Peraturan. Frekuensi yang digunakan oleh saluran satu sampai enam dari 802.11b dan 802.11g jatuh dalam 2,4 GHz radio amatir band. Izin operator radio amatir dapat beroperasi 802.11b / g perangkat di bawah Bagian 97 dari Aturan FCC dan Peraturan, sehingga daya output meningkat tetapi tidak puas komersial atau enkripsi.


A. Standard IEEE 802.11

Standard IEEE 802.11 adalah standard yang digunakan untuk jaringan lokal menggunakan wireles. Sebuah metode CSMA/cd telah diterapkan standard terakhir pada tahun 1998 juga telah menerapkan metode.
Sebuah Wireless Distribution System (WDS) adalah suatu sistem yang memungkinkan interkoneksi nirkabel jalur akses dalam IEEE 802.11 jaringan. Hal ini memungkinkan jaringan nirkabel yang akan diperluas menggunakan beberapa jalur akses tanpa memerlukan kabel tulang punggung untuk menghubungkan mereka, seperti yang secara tradisional diperlukan. Terkemuka WDS atas keuntungan dari solusi lain adalah bahwa ia melindungi alamat-alamat MAC klien frame di link antara jalur akses. Sebuah jalur akses dapat berupa utama, relay atau remote base station. Sebuah stasiun basis utama biasanya tersambung ke kabel Ethernet.Sebuah base station relay relay data antara BTS terpencil, klien nirkabel atau stasiun relay baik utama atau base station relay lain. Sebuah stasiun pangkalan terpencil menerima koneksi dari klien nirkabel dan melewati mereka pada relay atau stasiun utama. Sambungan antara "klien" yang dibuat dengan menggunakan alamat MAC daripada dengan menentukan IP tugas.

Rabu, 13 April 2011

Laporan Praktikum 3 Jaringan Komputer

Laporan Praktikum 3
Jaringan Komputer

Alat:
1. 1 Unit Laptop
2. Access Point


Langkah Percobaan:














Selasa, 22 Maret 2011

Laporan Praktikum Jaringan Komputer

A. Alat-alat:
1. Kabel UTP


2. Crimping tools


3. Connector RJ45


4. Tester


5. Switch


6. Laptop/Komputer



B. Langkah-langkah percobaan:

1. Kupas bagian luar kabel (pembungkus kabel-kabel kecil) kira-kira sepanjang 1 cm dengan menggunakan pengupas kabel yang ada pada crimp tool (bagian seperti dua buah silet saling berhadapan itu untuk mengupas)
2. Susun kabel sesuai dengan keperluan.Susun dengan susunan standar untuk Stright atau T568A.



Ket :
PO : Putih Oranye
O : Oranye
PH : Putih Hijau
PB : Putih Biru
H : Hijau
PC : Putih Coklat
C : Coklat

3. Apabila merasa kurang nyaman dengan susunan kabel coba tarik sedikit semua kabel yang telah dikupas sementara tangan yang satu lagi memegang bagian kabel yang tidak terkupas. Kemudian susun kembali dengan cara memelintir dan membuka lilitan pasangan kabel.

4. Rapihkan susunan kabel dengan cara menekan bagian yang dekat dengan pembungkus kabel supaya susunan kabel terlihat rata.

5. Potong ujung-ujung kabel yang tidak rata dengan pemotong kabel (bagian yang hanya memiliki satu buah pisau dan satu bagian lagi datar pada crimp tool adalah pemotong kabel) sampai rapih. Usahakan jarak antara pembungkus kabel sampai ujung kabel tidak lebih dari 1cm.

6. Dengan tetap menekan perbatasan antara kabel yang terbungkus dan kabel yang tidak terbungkus, masukan kabel ke konektor RJ-45 sampai ujung-ujung kabel terlihat dibagian depan konektor RJ-45. Kalau masih belum coba terus ditekan sambil dipastikan posisi kabel tidak berubah.

7. Setelah yakin posisi kabel tidak berubah dan kabel sudah masuk dengan baik ke konektor RJ-45 selanjutnya masukan konektor RJ-45 tersebut ke crimpt tool untuk di pres. Ketika konektor dalam kondisi didalam crimp tool anda bisa memastikan kembali kabel sudah sepenuhnya menyentuh bagian dapet RJ-45 dengan cara mendorong kabel kedalam RJ-45. Pastikan juga bahwa bagian pembungkus kabel sebagian masuk kedalam konektor RJ-45.

8. Kemudian tekan crimp tool sekuat tenaga supaya semua pin RJ-45 masuk dan menembus pelindung kabel UTP yang kecil. Apabila kurang kuat menekan kemungkinan kabel UTP tidak tersobek oleh pin RJ-45 sehingga kabel tersebut tidak konek. Dan apabila pembungkus bagian luar tidak masuk kedalam konektor RJ-45, apabila kabel tersebut sering digerak-gerakan, kemungkinan besar posisi kabel akan bergesar dan bahkan copot.

9. Lakukan langkah-langkah diatas untuk ujung kabel yang satu nya lagi.

10. Apabila yakin sudah memasang kabel UTP ke RJ-45 dengan kuat selanjutnya adalah test dengan menggunakan LAN tester apabila ada. Jika tidak memiliki LAN tester maka dapat melihat kembali kabel yang sudah terpasang, memastikan bahwa sudah cukup kuat pemasangannya dan semua ujung kabel terlihat dari bagian depan RJ-45 maka hampir bisa dipastikan pemasangan kabel UTP tersebut sukses.


C. Hasil Pengujian:
Setelah semua prosese berjalan lancar dan berhasil maka lakukan pengujian untuk mengecek apa UTP benar – benar dapat digunakan.
Berikut adalah hasil pengujian UTP pada laptop/komputer:

LAN dan WAN

.
• LAN
LAN (Local Area Network) adalah jaringan beberapa computer dalam suatu lingkup tertentu yang wilayahnya terbatas, seperti dalam suatu ruangan atau suatu gedung
 Keuntungan menggunakan LAN
a) Memiliki kecepatan data yang tinggi
b) Mempermudah pertukaran file
c) Memperkecil kemungkinan data hilang dikarenakan virus
d) File yang keluar masuk dapat dikontrol oleh server
e) Printer dapat digunakan oleh seluruh client dan banyak lagi.

 Komponen LAN
a) Repeater
Repeater berfungsi untuk meneruskan memperkuat sinyal yang akan dikirim untuk jarak yang jauh.Repeater bekerja pada bagian Physical.
Repeater biasanya banyka digunakan pada topologi Bus.
b) Bridge
Bridge adalah alat yang digunakan untuk membagi jaringan menjadi 2 segment.hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kemacetan pada jaringan komputer.Bridge bekerja pada lapisan link dan mengenal MAC.

c) Router
Router berfungsi untuk menyaring jalannya data. Router bekerja pada lapisan network meneruskan data berdasarkan alamat logika seperti IP address.Penghubung antar jaringan LAN dan WAN.

d) Switch
Switch Bekerja di lapisan Data Link.Switch memiliki tabel penterjemah pusat yang memiliki daftar untuk semua port. switch memiliki sejumlah port sehingga sering disebut multiport bridge Setiap port didalam swith memiliki domain collision(mempercepat pengiriman data pada jaringan) sendiri-sendiri.Switch dapat melakukab transmisi secara dua arah.
.





• WAN
WAN (Wide Area Network) adalah Jaringan yang menghubungkan beberapa computer dalam suatu lokasi dengan computer di lokasi yang lainnya.Dengan kata lain WAN adalah kebalikan dari LAN, WAN memiliki jaringan yang area atau wilayah luas, seperti jaringan computer gedung, antar antar wilayah, dan bahkan antar Negara.
 Keuntungan menggunakan WAN
a) File dapat dikirm melalui E-mail dan transfer file walaupun dengan jarak yang sangat jauh
b) Biaya pengiriman file relative murah
c) Waktu pengiriman data menggunakan jangka waktu yang sangat cepat

 Komponen WAN
a) Router
Router berfungsi untuk menyaring jalannya data. Router bekerja pada lapisan network meneruskan data berdasarkan alamat logika seperti IP address.Penghubung antar jaringan LAN dan WAN.

b) Modem
Modem merupakan alat komunikasi dua alat.Modem mengubah data yang berbentuk sinyal digital dari komputer menjadi sinyal analog kemudian dikirim kebeberapa media komunikasi

c) CSU/DSU
CSU/DSU digunakan untuk jalur komunikasi digital.CSU/DSU (Channel Service Unit/ Data Service Unit) adalah perangkat digital
yang digunakan untuk menghubungkan Data terminal Eqiupment.

d) Comunication Server
Communication Server memiliki beberapa interface analog dan digital serta dapat melayani beberapa user sekaligus.






Rabu, 16 Maret 2011

Laporan Praktikum Jaringan Komputer I



Windows Nertworking

I. Peralatan:

a. Beberapa Unit Laptop
b. Switch
c. Kabel UTP


II. Langkah-langkah Percobaan:

a. Open control panel, pilih menu network and internet
b. Dalam menu network ad internet pilih menu pilih menu view network status and task
c. Pada control panel home pilih menu change adapter setting
d. Clik kanan local area network pilih menu properties
e. Pilih internet protocol version 4(TCP/IPv4) pilih menu properties, seperti gambar dibawah ini:




f. Dan ubah ip addresss dan subnet mask seperti yang telah ditetukan misal ip = 172.10.0.1 subnet mask = 255.255.254.0



III. Pengujian:

a. Buka command prompt
b. Untuk melihat terhubung tidaknya jaringan suatu laptop dengan switch maka tulis “ping 172.10.0.1

c. Hasil pengujian:


Senin, 14 Maret 2011

Perangkat dan Teknologi Osi Layer


1) Perangkat Osi Layer


7) Application Layer : menyediakan layanan untuk aplikasi misalnya
transfer file, email, akses suatu komputer atau layanan.

6) Presentation Layer : bertanggung jawab untuk menyandikan informasi.
Lapisan ini membuat dua host dapat berkomunikasi.

5) Session Layer : membuat sesi untuk proses dan mengakhiri sesi tersebut.
Contohnya jika ada login secara interaktif maka sesi dimulai dan kemudian
jika ada permintaan log off maka sesi berakhir. Lapisan ini juga
menghubungkan lagi jika sesi login terganggu sehingga terputus.

4) Transport Layer : lapisan ini mengatur pengiriman pesan dari hos-host
di jaringan. Pertama data dibagi-bagi menjadi paket-paket sebelum
pengiriman dan kemudian penerima akan menggabungkan paket-paket
tersebut menjadi data utuh kembali. Lapisan ini juga memastikan bahwa
pengiriman data bebas kesalahan dan kehilangan paket data.

3) Network Layer : lapisan bertanggung jawab untuk menerjemahkan
alamat logis jaringan ke alamat fisik jaringan. Lapisan ini juga memberi
identitas alamat, jalur perjalanan pengiriman data, dan mengatur masalah
jaringan misalnya pengiriman paket-paket data.

2) Data Link Layer :lapisan data link mengendalikan kesalahan antara dua
komputer yang berkomunikasi lewat lapisan physical. Data link biasanya
digunakan oleh hub dan switch.

1) Physical Layer : lapisan physical mengatur pengiriman data berupa bit
lewat kabel. Lapisan ini berkaitan langsung dengan perangkat keras seperti
kabel, dan kartu jaringan (LAN CARD).

2) Aplikasi Osi Layer

• Lapian Application, menyediakan komunikasi antar proses atau aplikasi
pada host yang berjauhan namun terhubung pada jaringan.
Bentuk aplikasi seperti : Telnet, FTP, HTTP, SMTP, SNMP, SSH

• Lapisan Presentation, layer yang mendefinisikan format data seperti ASCII, HTML, JPG dan lainnya yang dikirimkan ke jaringan yang dapat dimanipulasi sehingga bisa di mengerti oleh penerima / kita contohnya anda menerima email tapi tidak bisa tertampil secara sempurna karena ada format yang tidak dikenali. Hal ini merupakan kegagalan dari layer presentasi

• Lapisan Session, layer yang mendefinisikan bagaimana memulai mengontrol dan menghentikan sebuah conversation/komunikasi antar mesin, contohnya kalo kita ambil uang di mesin ATM dari memasukan pin sampai dengan mengambil uang yang sebelumnya mesin berkomunikasi dengan server dahulu tentang saldo rekening anda dan jumlah yang anda minta. Dalam Session kita bisa menjumpai SQL, NFS, RPC dan lain-lainnya

• Lapisan Transport (End-to-End), menyediakan layanan transfer end-toend.Lapisan ini juga termasuk mekanisme untuk menjamin kehandalantransmisi datanya. Layanan ini tentu saja akan menyembunyikan segalahal yang terlalu detail untuk lapisan di atasnya. Dilayer ini mengatur arus koneksi dan pengendalian error dalam proses pengiriman paket data seperti TCP, UDP dan SPX

• Lapisan Internetwork, fokus pada pemilihan jalur (routing) data dari host sumber ke host tujuan yang melewati satu atau lebih jaringan yang berbeda dengan menggunakan router.

• Lapisan Data Link, layer ini lebih menspesifikan pada bagaimana paket data didistribusikan / ditransfer data melalui media particular, atau lebih yang kita kenal seperti Ethernet, hub dan switches

• Lapisan Physical, mendefinisikan karakteristik dari media transmisi,
pensinyalan dan skema pengkodean sinyal. Media fisik dari transmisi paket data dimana protocol digunakan seperti Ethernet pinout, Kabel UTP (RJ45, RJ48 dsb) kita bisa perkirakan layer ini tentang kabel dan konektornya.


3) Contoh praktis OSI Model


Sebagai contoh sehari-hari kita menerima email :

Layer 7,
Anda memakai Microsof Outlook yang mempunyai fungsi SMTP dan POP3

Layer 6,
anda mengirim email dengan format ASCII atau HTML

Layer 5,
anda menggunakan email anda harus menginstal OS dahulu untuk membuka sesi komunikasi jaringan.

Layer 4,
OS membuka SMTP dengan sebuah TCP socket kemudian protocol terbuka untuk menerima data dari server email


Layer 3,
computer mencari IP addres dari SMTP Server dengan melihat routing table yang diberikan OS Router jika tidak ditemukan akan memberikan pesan.

Layer 2,
Paket Data dari IP addres di kirimkan oleh Ethernet

Layer 1,
mengubah paket data menjadi signal elektrik yang ditransformasilkan pada kabel UTP Cat 5